GDP Nominal dan GDP Riil - GDP nominal merupakan GDP yang mengukur nilai
output yang dihasilkan berdasarkan harga-harga yang berlaku pada waktu output
tersebut diproduksi. GDP riil merupakan GDP yang mengukur nilai output
yang dihasilkan pada suatu waktu dengan berdasarkan pada harga-harga tahun
dasar tertentu (harga konstan).
Tabel 2.2 GDP Nomi al dan GDP Riil
Harga dan
Kuantitas
|
GDP Nominal
|
GDP Riil
|
||||
Thn
|
Harga Jeruk
|
Kuantitas
Jeruk
|
Harga Mangga
|
Kuantitas
Mangga
|
(Tahun dasar
2000)
|
|
2000
|
Rp 1.000
|
100
|
Rp 500
|
150
|
175.000
|
175.000
|
2001
|
Rp 2.000
|
150
|
Rp 1.000
|
200
|
500.000
|
250.000
|
2002
|
Rp 3.000
|
200
|
Rp 1.500
|
250
|
975.000
|
325.000
|
Pada tabel 2.2
dapat kita ketahui bahwa untuk mengukur GDP riil sangat diperlukan tahun dasar
dan tahun dasar tersebut sebagai bobot. Prosedur tersebut merupakan prosedur
bobot tetap (fixed-weight procedure) karena bobot yang digunakan berupa
harga yang sama pada semua tahun atau harga yang berlaku pada tahun dasar.
Perhitungan GDP
dan Indeks Harga Konsumen
Selain ada GDP nominal dan GDP riil, ada pula
GDP deflator. GDP deflator berguna untuk mengukur tingkat harga-harga saat ini
relatif terhadap tingkat harga-harga di tahun pokok. GDP deflator sendiri
memiliki arti sebuah ukuran tingkat harga yang dihitung sebagai perbandingan
GDP nominal terhadap GDP riil dikalikan 100 atau dapat dirumuskan sebagai
berikut:
GDP deflator merupakan salah satu ukuran yang
digunakan oleh para ekonom untuk mengamati rata-rata tingkat harga dalam
perekonomian.
Indeks harga konsumen (consumer price
index – CPI) merupakan suatu ukuran atas keseluruhan biaya pembelian barang
dan jasa oleh rata-rata konsumen. Perhitungan CPI selalu digunakan untuk
menghitung laju inflasi. Dalam hal ini laju inflasi merupakan perubahan
persentase dalam indeks harga konsumen dari jangka waktu yang sebelumnya.
Cara menghitung
inflasi melalui CPI adalah sebagai berikut:
Langkah pertama adalah melakukan survei
terhadap konsumen untuk menentukan seberapa barang-barang yang begitu penting
untuk dibeli oleh rata-rata konsumen.
Langkah kedua adalah menetapkan harga setiap
barang pada tiap-tiap tahun. Selanjutnnya langkah ketiga, hitung harga
keseluruhan dari barang-barang tersebut tiap tahunnya. Setelah mendapatkan
harga keseluruhan, maka langkah keempat adalah memilih tahun pokok dan hitung
CPI tiap tahunnya.
Langkah terakhir adalah menghitung laju
inflasi dari tahun sebelumnya dengan menggunakan CPI yang telah kita dapatkan.
Semua langkah tersebut dapat ditunjukkan pada tabel 2.3
Tabel 2.3
Menghitung Indeks Harga Konsumen (CPI)
dan Laju Inflasi
Suatu Perekonomian
Langkah 1
|
||
4 jambu dan 2 melon
|
||
Langkah 2
|
||
Tahun
|
Harga Jambu
|
Harga Melon
|
2000
2001
2002
|
Rp 100
Rp 200
Rp 300
|
Rp 200
Rp 300
Rp 400
|
Langkah 3
|
||
2000
2001
2002
|
(Rp 100 per jambu × 4 jambu) + (Rp 200 per
melon × 2 melon) = Rp 800
(Rp 200 per jambu × 4 jambu) + (Rp 300 per
melon × 2 melon) = Rp 1.400
(Rp 300 per jambu × 4 jambu) + (Rp 400 per
melon × 2 melon) = Rp 2.000
|
|
Langkah 4
(tahun pokok 2000)
|
||
2000
2001
2002
|
(Rp 800/Rp
800) × 100 = 100
(Rp 1.400/Rp 800) × 100 = 175
(Rp 2.000/Rp 800) × 100 = 250
|
|
Langkah 5
|
||
2000
2001
|
(175-100)/100
× 100 = 75%
(250-175)/175 × 100 = 43%
|
Dari langkah kelima laju inflasi antara tahun 2000-2001 sebesar 75%.
Sedangkan inflasi antara 2000-2001 sebesar 43%.
0 Response to "GDP Nominal dan GDP Riil"
Post a Comment
Terima kasih telah berkungjung, Silahkan Tinggalkan Komentar