"Coba berikan kepada saya sebuah contoh yang spesifik tentang suatu saat ketika Anda mengambil inisiatif."
Pilihlah jawaban yang paling kuat.
(A) Sewaktu saya mengambil alih departemen itu pada pekerjaan saya yang terakhir, di sana ada masalah dengan tingkat perputaran karyawan. Saya duduk bersama para anggota staf dan menanyakan kepada mereka mengapa banyak orang yang pergi. Saya mendapat informasi bahwa tatkala mereka hendak menandatangani kontrak kerja dulu, mereka diberitahu bahwa akan ada pelatihan lintas fungsi dan hal itu tak pernah terjadi. Saya mempertimbangkan tim saya sebagai pelanggan utama saya, dan saya pun segera membuat perencanaan untuk dijalankan. Rencana itu termasuk mempresentasikan perencanaan saya kepada manajemen puncak dan meminta tambahan uang dan waktu. Saya mempertaruhkan pekerjaan saya, namun saya mendapatkan apa yang kami butuhkan. Saya membalik keadaan di departemen itu dan mendapatkan loyalitas yang kuat dari staf saya.
(B) Saya berusaha untuk mengambil inisiatif di perusahaan terakhir saya, namun tak seorang pun yang tertarik pada apa yang harus saya katakan. Saya selalu siap membantu dengan sukarela dan senang membantu dengan segala cara yang saya bisa, namun saya tidak ingin memegang tanggung jawab untuk mengawali proyek. Kali terakhir saya melakukan suatu inisiatif untuk sebuah perusahaan, saya mendapatkan kelimpahan semua tanggung jawab dan pekerjaan. Saya berhenti untuk berusaha melakukan sesuatu selain pekerjaan saya. Jangan salah. Saya adalah pekerja keras dan saya lebih dari bersedia untuk menarik beban saya, namun saya membiarkan orang lain yang memimpin.
(C) Ini adalah sebuah contoh dari hidup saya di luar pekerjaan saya, namun ini adalah sebuah proyek yang saya banggakan. Waktu itu saya bertanggung jawab untuk memelopori gerakan mengumpulkan pakaian pantas pakai bagi para tunawisma di kota kami. Ide itu muncul sewaktu kami sedang bincang-bincang sambil makan siang pada suatu hari. Ada seorang wanita yang biasa nongkrong di dekat bangunan kami berada, dan kami semua merasa iba kepadanya karena suhu udara makin dingin. Beberapa dari kami memiliki pakaian dan selimut yang dengan senang hati untuk disumbangkan, namun kami tidak tahu pasti bagaimana caranya menyikapi situasinya. Saya menawarkan secara sukarela untuk meriset situasinya dan merintis jalan. Beberapa orang rekan kerja saya juga menawarkan diri secara sukarela untuk membantu. Hingga akhir bulan itu kami telah mengumpulkan begitu banyak pakaian dan selimut yang kami berikan kepada kota untuk para tunawisma. Kami mendapatkan penghargaan dari walikota.
Jawaban Terkuat
(A) Ini adalah jawaban yang paling kuat karena ada contoh yang bagus dalam mengambil inisiatif tindakan—mewujudkan sesuatu. Ini adalah sebuah contoh yang kuat sebagai seorang pemimpin yang baik yang meluangkan waktu untuk menyimak dan memberikan tanggapan. Jawaban ini juga menunjukkan adanya kualitas-kualitas yang kuat dalam memotivasi orang lain dan menangani kelompok.
Jawaban Pertengahan
(C) Jawaban ini tidak buruk. Jika Anda tidak memiliki pengalaman yang berhubungan dengan pekerjaan untuk dibicarakan, maka berbicara tentang suatu pekerjaan sukarela atau situasi yang personal dapat diterima selama hal itu sesuai dengan pertanyaan yang diajukan. Dalam kasus ini Anda berinisiatif untuk mengawali dan meriset sebuah program untuk membantu orang lain.
Jawaban Terlemah
(B) Ini adalah jawaban yang paling lemah karena nadanya lebih banyak daripada isinya. Terdengar negatif dan bernada marah. Tidak terlalu banyak dari apa yang dikatakan namun dari kesan yang diberikannya. Jika Anda tak mau memimpin, hal itu dapat diterima, namun usahakan untuk fokus pada sisi positif dari apa yang telah Anda lakukan dalam waancara tersebut. Sikap yang negatif benar-benar membuat sang pewawancara kehilangan minat.
0 Response to "Wawancara Mengambil Suatu Inisiatif"
Post a Comment
Terima kasih telah berkungjung, Silahkan Tinggalkan Komentar