"Coba ceritakan sebuah pengalaman ketika Anda harus membuat sebuah keputusan yang tidak populer."
Pilihlah jawaban yang paling kuat.
(A) Dalam pekerjaan saya sebagai seorang analis, saya bekerja dalam sebuah tim yang tugasnya membuat target studi produktivitas. Ketika itu kami harus mengeksplorasi semua peluang dan pilihan dalam memecahkan masalah dan membuat rekomendasi. Kadang-kadang dalam hal ini termasuk merumahkan karyawan. Kami bekerja keras dalam menghasilkan keputusan kami sehingga kami dapat bersikap fair dan obyektif. Kemudian kami harus mempresentasikan temuan kami kepada pihak manajemen puncak dan tetap bertahan pada keputusan kami walaupun kadang-kadang mendapatkan tantangan. Hampir semua rekomendasi kami diterima dan menghasilkan penurunan biaya tenaga kerja 30 persen.
(B) Saya melakukan eksplorasi menyeluruh dari semua kemungkinan dalam melakukan target studi produktivitas. Saya hanya akan merekomendasikan untuk "merumahkan" para karyawan sebagai jalan keluar terakhir, yang mana mungkin hal ini dipandang sebagai sebuah keputusan yang paling tidak populer yang dapat dibuat oleh seorang manajer. Kadang-kadang saya membuat rekomendasi untuk perubahan-perubahan prosedural yang bisa dianggap tidak populer oleh para karyawan. Kadang-kadang perubahan dipandang secara negatif. Rekomendasi yang lebih populer yang saya buat termasuk prosedur untuk memuluskan serta menghemat waktu dan uang dengan proses komputerisasi.
(C) Keputusan-keputusan yang mempengaruhi hidup orang lain adalah yang paling sulit. Sebagai bagian dari pekerjaan terakhir saya adalah melakukan sebuah studi produktivitas yang menentukan bahwa sebagian pekerjaan tidak diperlukan. Saya memimpin sebuah komisi yang akan menentukan siapa yang akan "dirumahkan." Sebagai seorang pemimpin tim saya bertanggung jawab dalam menyusun kriteria dasar bagi keputusan tersebut. Saya melakukan sebuah analisis tentang posisi dan orang-orangnya, tingkat senioritas mereka, gaji mereka, dan kandungan pekerjaan mereka. Kelompok itu harus membuat keputusan berdasarkan standar-standar yang telah saya buat. Hal itu berjalan dengan mulus dan menghasilkan penghematan biaya sebesar 30 persen, namun bukan berarti keputusan tersebut mudah dilakukan.
Jawaban Terkuat
(B) Ini adalah jawaban yang paling kuat karena ada sebuah gambaran yang rinci dari tindakan-tindakan Anda dalam menyusun kriteria untuk membuat sebuah keputusan yang kuat; ini memperlihatkan kepada sang pewawancara bahwa Anda bersedia menjalankan suatu tugas walaupun hal itu mungkin tidak populer bagi para karyawan yang lainnya. Ini adalah sebuah contoh yang baik dalam kepemimpinan dan kesiapsediaan Anda. Ini juga jawaban yang kuat karena ada angka yang disebutkan. Kapan pun dimungkinkan, nyatakanlah angka untuk membangun lingkup situasinya.
Jawaban Pertengahan
(A) Jawaban ini tidak kuat karena tidak menunjukkan adanya peran Anda dalam contoh ini. Bahkan tatkala Anda adalah bagian dari sebuah tim, Anda perlu menyampaikan apa yang telah Anda lakukan sebagai seorang anggota tim. Ketika Anda berbicara tentang suatu situasi, pastikan untuk menyertakan diri Anda sendiri dan peran yang Anda mainkan dalam proyek tersebut sebagai bagian dari cerita.
Jawaban Terlemah
(B) Ini adalah jawaban yang paling lemah karena kurang fokus. Pada mulanya berjalan dengan baik, lalu melenceng ke arah lain, dan berakhir dengan sisi positif dan populer dari contoh yang diberikan manakala maksud pertanyaan yang diajukan jelas pada sebuah waktu tertentu ketika Anda membuat sebuah keputusan yang "tidak populer." Dengan memikirkan pertanyaannya dan fokus pada satu atau dua poin akan membuat jawaban ini lebih padat dan berisi.
Quote:
Hampir semua pewawancara hanya akan ingat satu atau dua poin saja dari cerita Anda. Pastikan agar cerita Anda fokus dan menjawab pertanyaan yang diajukan. Manakala Anda melenceng dari contoh yang orisinil, maka Anda membuat bingung sang pewawancara.
0 Response to "Wawancara Membuat Suatu Keputusan"
Post a Comment
Terima kasih telah berkungjung, Silahkan Tinggalkan Komentar