"Coba ceritakan sebuah pengalaman ketika Anda tidak sependapat atau mengalami konfrontasi dengan seorang atasan atau teman kerja."
Pilihlah jawaban yang paling kuat.
(A) Waktu itu atasan saya tidak mau mengambil tindakan atas seorang karyawan yang melakukan sesuatu yang bertentangan dengan kebijakan perusahaan. Saya jengkel dengan situasi tersebut. Saya merasa bahwa setiap orang hendaknya mendapat perlakuan yang setara dan adalah suatu hal yang salah jika orang ini boleh berbuat bebas sementara kami yang lainnya ini harus mematuhi aturan. Saya bicarakan hal ini dengan atasan saya, namun hal ini tidak berhasil. Akhirnya saya pun mendatangi bagian sumber daya manusia dan menyampaikan keluhan saya. Atasan saya merasa tidak senang karena saya melangkahinya, namun tindakan telah diambil dan karyawan tadi didisiplinkan. Akhirnya atasan saya melupakan hal itu.
(B) Saya adalah salah seorang yang berusaha untuk dapat bergaul dengan baik dengan siapa saja. Saya berusaha mengabaikan orang-orang yang punya sifat yang menyakitkan hati. Tidak ada gunanya memusingkan tentang hal itu. Saya berusaha untuk bersikap seprofesional mungkin di tempat kerja. Jika saya merasa jengkel, saya pergi jalan-jalan atau rehat sejenak untuk melepaskan diri dari situasi itu. Saya memang tidak menyukai konfrontasi.
(C) Pernah ada seorang teman kerja yang molor setelah jam istirahat makan siang dan menjadi masalah bagi saya karena saya adalah pendukungnya. Agar hal itu tidak membuat suasana jadi buruk, saya minta kepadanya apakah kami dapat bicara setelah jam kerja. Saya menerangkan kepadanya dengan cara yang tidak menuduh bahwa ada masalah. Dia mengatakan kepada saya bahwa dia tadi sedang berusaha merampungkan persoalan pribadi pada jam makan siang yang ternyata memakan waktu lebih lama daripada yang diduga dan bahwa dia akan berhenti melakukan hal itu lagi. Dia tak berpikir tentang dampak yang terjadi pada pekerjaan saya. Keadaan berubah menjadi lebih baik setelah kami mendiskusikannya.
Jawaban Terkuat
(C) Ini adalah jawaban yang paling kuat. Keahlian berkomunikasi adalah keahlian yang paling penting dalam hampir semua pekerjaan. Jawaban ini memperlihatkan adanya kemampuan dalam menghadapi situasi yang sulit dan "meredam masalahnya" sebelum meledak.
Jawaban Pertengahan
(A) Ini adalah jawaban yang baik karena bersifat spesifik, namun agak berisiko karena memberikan sebuah contoh suatu waktu manakala Anda sedang bertentangan dengan atasan Anda. Insiden ini memiliki hasil yang positif, namun bila Anda sedang melakukan tes wawancara dengan seorang manajer yang sedang mencari karyawan, mungkin hal itu akan menyebabkan timbulnya suatu keraguan dalam hal sifat kooperatif Anda sebagai seorang karyawan. Disarankan untuk menjauhkan diri dari cerita-cerita yang membuat atasan Anda tampak lemah, terutama bila Anda sedang melakukan tes wawancara dengan "calon" atasan Anda.
Jawaban Terlemah
(B) Jawaban ini tidak buruk, namun agak pasif, sebagaimana terlihat dari kalimat-kalimat "Saya berusaha tidak mempedulikan orang lain," "Jika saya sedang kesal, saya pergi jalan-jalan," dan "Saya memang tidak menyukai konfrontasi." Mungkin sang pewawancara akan mendengar bahwa Anda adalah seseorang yang " cuek" pada keadaan dan tidak mau ambil peduli daripada melakukan suatu tindakan. Beberapa orang karyawan yang pasif memiliki titik ledak manakala mereka sudah sampai pada batas kesabarannya; mereka dikenal sebagai "pasif-agresif." Tidak ada salahnya merasa sakit hati atas teman-teman sekerja. Isu adalah bagaimana cara Anda menangani situasi tersebut—keahlian Anda dalam berkomunikasi dan memberikan penilaian.
0 Response to "Wawancara Pengalaman Ketika Berbeda Pendapat"
Post a Comment
Terima kasih telah berkungjung, Silahkan Tinggalkan Komentar