Menggambarkan Potret Khalayak Utama - Guna membantu mempersiapkan pendekatan kreatif untuk berkomunikasi secara efektif dengan khalayak primer (utama), khalayak sekunder, dan khalayak yang berpengaruh. Langkah ini menunjukkan bagaimana mengembangkan gambaran masing-masing khalayak yang sudah disegmentasi. dengan kata lain, langkah ini memberikan suau cara untuk “menghidupkan setiap khalayak sasaran.”
Tujuan menggambar potret adalah memahami secara lengkap keinginan, kemauan dan harapan khalayak sasaran. Sehingga saat tim mengembangkan pesan, bisa terarah pada seseorang dalam potret tersebut, bukan pada sekumpulan orang. Mulailah dengan melihat riset kuantitaif sebagai dasarnya, kemudian tambahkan informasi kuantitatif.
Saat menjelaskan setiap segmen, pertimbangakan variable psikografis, data fisik dan social ekonomi, termasuk ciri psikologis anggota khalayak sasaran. Data ini bisa membantu memahami hal-hal seperti harga diri, kecenderungan mengambil risiko, dan fatalisme (sikap menyerahkan segala sesuatu pada nasib).Analisalah karakteristik tersebut bersama dengan data social ekonomi. Kemudian susun profil khalayak sasaran yang jelas dan realistis.
Latihan ini akan membantu untuk memahami pikiran khalayak sasaran dengan menggambar potret seseorang yang berasal dari khalayak tersebut. Pikirkan karakteristik khlayak sasarn kunci dan mulailah membuat gambaran mental seseorang yang paling mewakili khalayak tersebut.
Siapa namanya ?
Cari foto atau gambar yang mewakili orang tersebut dan buat gambaranya, jika dia seorang perempuan ;
· Berapa usianya ?
· Seperti apa penampilanya ?
· Dimana dia tinggal ?
Jika dia menikah ;
· Seperti apa suaminya ?
· Berapa anaknya ?
· Apakah dia tinggal bersama ibu mertuanya ?
· Apakah dia tinggal di desa ?
· Apakah dia bekerja ?
Tujuan menggambar potret adalah memahami secara lengkap keinginan, kemauan dan harapan khalayak sasaran. Sehingga saat tim mengembangkan pesan, bisa terarah pada seseorang dalam potret tersebut, bukan pada sekumpulan orang. Mulailah dengan melihat riset kuantitaif sebagai dasarnya, kemudian tambahkan informasi kuantitatif.
Saat menjelaskan setiap segmen, pertimbangakan variable psikografis, data fisik dan social ekonomi, termasuk ciri psikologis anggota khalayak sasaran. Data ini bisa membantu memahami hal-hal seperti harga diri, kecenderungan mengambil risiko, dan fatalisme (sikap menyerahkan segala sesuatu pada nasib).Analisalah karakteristik tersebut bersama dengan data social ekonomi. Kemudian susun profil khalayak sasaran yang jelas dan realistis.
Latihan ini akan membantu untuk memahami pikiran khalayak sasaran dengan menggambar potret seseorang yang berasal dari khalayak tersebut. Pikirkan karakteristik khlayak sasarn kunci dan mulailah membuat gambaran mental seseorang yang paling mewakili khalayak tersebut.
Siapa namanya ?
Cari foto atau gambar yang mewakili orang tersebut dan buat gambaranya, jika dia seorang perempuan ;
· Berapa usianya ?
· Seperti apa penampilanya ?
· Dimana dia tinggal ?
Jika dia menikah ;
· Seperti apa suaminya ?
· Berapa anaknya ?
· Apakah dia tinggal bersama ibu mertuanya ?
· Apakah dia tinggal di desa ?
· Apakah dia bekerja ?
jika iya,
· Apakah pekerjaannya ?
· Apa medianya ?
· Apakah dia bisa menonton televisi atau mendengar radio ?
Kemudian kembangkan suatu cerita tentang karakter tersebut. Dalam cerita ini, jelaskan perilaku dan beberapa sikap kunci tentang perilaku sehat yang akan dikomunikasikan oleh program kepadanya. Potret ini tidak hanya berdasarkan fakta saja, meskipun riset tentang khalayak sasaran yang dikumpulkan telah memberi banyak fakta rinci.
Menggambar “potret” Khlayak Sasaran Utama :
Petunjuk : dengan menggunakn lembaran ini, atau pada kertas terpisah, gambarlah potret khalayak sasaran individu dengan kumpulan ciri khalayak utama berdasarkan data. Penjelasan ini harus termasuk bagaimana ia menanggapi norma masyarakat. Jelaskan dengan terperinci buat cerita tentang “satu hari dalam hidup” orang ini. Ingat bahwa ia adalah individu yang sangat penting yaitu khalayak sasaran kita.
Contoh : Cerita dari Ghana
Cerita ini tentang Kwame, seorang petani berusia 42 tahun yang tinggal di kawasan tengah. Ia punya dua istri dan lima orang anak berusia 8 hingga 20 tahun. Kwame hidup dengan gaya pedesaan tradisional Ghana. Pagi hari dihabiskanya dengan bekerja di kebun, malam hari bersama teman-temanya di bar, meskipun Kwame menganggap dirinya lelaki yang sudah berkeluarga, kadang-kadang ia menjalin hubungan di luar nikah. Kwame sang petani sangat peduli pada kesehjateraan anak-anaknya dan ingin mereka hidup lebih baik dari dirinya. Ia peduli pada kedua istrinya karena merekalah yang merawat anak-anaknya. Namun, ia enggan berkomunikasi dengan kedua istrinya mengenai hal-hal pribadi seperti kesehatan reproduksi.ia berasumsi bahwa mereka sudah tahu apa yang harus
· Apakah pekerjaannya ?
· Apa medianya ?
· Apakah dia bisa menonton televisi atau mendengar radio ?
Kemudian kembangkan suatu cerita tentang karakter tersebut. Dalam cerita ini, jelaskan perilaku dan beberapa sikap kunci tentang perilaku sehat yang akan dikomunikasikan oleh program kepadanya. Potret ini tidak hanya berdasarkan fakta saja, meskipun riset tentang khalayak sasaran yang dikumpulkan telah memberi banyak fakta rinci.
Menggambar “potret” Khlayak Sasaran Utama :
Petunjuk : dengan menggunakn lembaran ini, atau pada kertas terpisah, gambarlah potret khalayak sasaran individu dengan kumpulan ciri khalayak utama berdasarkan data. Penjelasan ini harus termasuk bagaimana ia menanggapi norma masyarakat. Jelaskan dengan terperinci buat cerita tentang “satu hari dalam hidup” orang ini. Ingat bahwa ia adalah individu yang sangat penting yaitu khalayak sasaran kita.
Contoh : Cerita dari Ghana
Cerita ini tentang Kwame, seorang petani berusia 42 tahun yang tinggal di kawasan tengah. Ia punya dua istri dan lima orang anak berusia 8 hingga 20 tahun. Kwame hidup dengan gaya pedesaan tradisional Ghana. Pagi hari dihabiskanya dengan bekerja di kebun, malam hari bersama teman-temanya di bar, meskipun Kwame menganggap dirinya lelaki yang sudah berkeluarga, kadang-kadang ia menjalin hubungan di luar nikah. Kwame sang petani sangat peduli pada kesehjateraan anak-anaknya dan ingin mereka hidup lebih baik dari dirinya. Ia peduli pada kedua istrinya karena merekalah yang merawat anak-anaknya. Namun, ia enggan berkomunikasi dengan kedua istrinya mengenai hal-hal pribadi seperti kesehatan reproduksi.ia berasumsi bahwa mereka sudah tahu apa yang harus
0 Response to "Menggambarkan Potret Khalayak Utama"
Post a Comment
Terima kasih telah berkungjung, Silahkan Tinggalkan Komentar