Suara
adalah fenomena fisik yang dihasilkan oleh getaran benda, getaran suatu
benda yang berupa sinyal analog dengan amplitudo yang berubah secara
kontinyu terhadap waktu. Konsep dasar suara dihasilkan oleh getaran
suatu benda. Selama bergetar perbedaan tekanan terjadi di udara
sekitarnya ini yang disebut dengan Gelombang. Gelombang mempunyai pola
sama yang berulang pada interval tertentu, yang disebut sebagai
“Periode".
Suara yang berada pada batas pendengaran manusia sebagai “audio”, dan gelombangnya sebagai “accoustic signals”. Suara di luar batas pendengaran manusia dapat dikatakan sebagai “noise” (getaran yang tidak teratur dan tidak berurutan dalam berbagai frekuensi, tidak dapat di dengar manusia).
Format audio yang ada saat ini antara lain : AAC (Advanced Audio Coding) [.m4a], WAVEFORM AUDIO [.WAV], Audio Interchange File Format [.AIF], Audio CD [.cda], Mpeg Audio Layer 3 [.mp3], MIDI (Music Instrument Digital Interface) dan sebagainya.
Berdasarkan frekuensi, suara dibagi menjadi 6 bagian yaitu :
1. Infrasound 0Hz – 20 Hz
2. Pendengaran manusia 20 Hz – 20 KHz
3. Ultrasound 20 KHz – 1 GHz
4. Hypersound 1 GHz – 10 THz
5. Manusia membuat suara dengan frekuensi : 50 Hz – 10 KHz.
6. Sinyal suara musik memiliki frekuensi : 20 Hz – 20 KHz.
Sistem multimedia menggunakan suara yang berada dalam range pendengaran manusia. Sebelum kerja animasi sebenar bermula, direkamnya satu runut bunyi permulaan atau "scratch track" supaya animasi akan digerakkan dengan runut bunyi dengan lebih jitu.
Oleh sebab kaedah penerbitan animasi tradisional yang perlahan dan teratur adalah lebih mudah untuk menggerakkan animasi dengan runut bunyi yang sedia ada daripada menggerakkan runut bunyi dengan hasil animasi yang ada. Runut bunyi animasi yang lengkap terdiri daripada muzik, efek bunyi, dan dialog yang dipersembahkan oleh pelakon suara.
Bagaimanapun runut bunyi permulaan yang digunakan ketika animasi biasanya hanya mengandung suara-suara pelakon, lagu-lagu vokal yang perlu dinyanyikan oleh pelakon, dan skor musik sementara; skor musik yang tetap serta efek bunyi diterapkan dalam pasca penerbitan.
Bagi kebanyakan kartun animasi bersuara yang dibikin sebelum tahun 1930, bunyinya dipascagerakkan, yaitu runut bunyi dirakam selepas animasi gambar disiapkan dengan menonton film sambil mempersembahkan dialog, muzik, dan efek bunyi yang dikehendaki. Setengah studio masih mempascagerakkan kartun-kartun terbitannya sepanjang 1930-an, terutamanya Fleischer Studios, yang mana "gumaman ad-lib" diterapkan dalam kartun-kartun seperti Popeye the Sailor dan Betty Boop.
Suara yang berada pada batas pendengaran manusia sebagai “audio”, dan gelombangnya sebagai “accoustic signals”. Suara di luar batas pendengaran manusia dapat dikatakan sebagai “noise” (getaran yang tidak teratur dan tidak berurutan dalam berbagai frekuensi, tidak dapat di dengar manusia).
Format audio yang ada saat ini antara lain : AAC (Advanced Audio Coding) [.m4a], WAVEFORM AUDIO [.WAV], Audio Interchange File Format [.AIF], Audio CD [.cda], Mpeg Audio Layer 3 [.mp3], MIDI (Music Instrument Digital Interface) dan sebagainya.
Berdasarkan frekuensi, suara dibagi menjadi 6 bagian yaitu :
1. Infrasound 0Hz – 20 Hz
2. Pendengaran manusia 20 Hz – 20 KHz
3. Ultrasound 20 KHz – 1 GHz
4. Hypersound 1 GHz – 10 THz
5. Manusia membuat suara dengan frekuensi : 50 Hz – 10 KHz.
6. Sinyal suara musik memiliki frekuensi : 20 Hz – 20 KHz.
Sistem multimedia menggunakan suara yang berada dalam range pendengaran manusia. Sebelum kerja animasi sebenar bermula, direkamnya satu runut bunyi permulaan atau "scratch track" supaya animasi akan digerakkan dengan runut bunyi dengan lebih jitu.
Oleh sebab kaedah penerbitan animasi tradisional yang perlahan dan teratur adalah lebih mudah untuk menggerakkan animasi dengan runut bunyi yang sedia ada daripada menggerakkan runut bunyi dengan hasil animasi yang ada. Runut bunyi animasi yang lengkap terdiri daripada muzik, efek bunyi, dan dialog yang dipersembahkan oleh pelakon suara.
Bagaimanapun runut bunyi permulaan yang digunakan ketika animasi biasanya hanya mengandung suara-suara pelakon, lagu-lagu vokal yang perlu dinyanyikan oleh pelakon, dan skor musik sementara; skor musik yang tetap serta efek bunyi diterapkan dalam pasca penerbitan.
Bagi kebanyakan kartun animasi bersuara yang dibikin sebelum tahun 1930, bunyinya dipascagerakkan, yaitu runut bunyi dirakam selepas animasi gambar disiapkan dengan menonton film sambil mempersembahkan dialog, muzik, dan efek bunyi yang dikehendaki. Setengah studio masih mempascagerakkan kartun-kartun terbitannya sepanjang 1930-an, terutamanya Fleischer Studios, yang mana "gumaman ad-lib" diterapkan dalam kartun-kartun seperti Popeye the Sailor dan Betty Boop.
0 Response to "Pengertian Suara"
Post a Comment
Terima kasih telah berkungjung, Silahkan Tinggalkan Komentar