Anak Kelas Hydropterides (Paku Air)

Anak Kelas Hydropterides (Paku Air) - Tumbuhan yang tergolong Hydropterides hampir selalu berupa tumbuhan air atau tumbuhan rawa. Hydropterides memiliki sifat-sifat yang menyimpang dari Filicinae, akan tetapi tidak sukar untuk menunjukkan adanya hubungan dengan Filicinae.

Ciri-ciri Hydropterides:
  • Bersifat heterospora.
  • Makrosporangium dan mikrosporangium berdinding tipis.
  • Tidak memiliki anulus.
  • Terdapat dalam suatu pangkal daun.
  • Memiliki sporokarpium yang berdinding tebal dan mula-mula selalu tertutup.
  • Makrosporangium menghasilkan makrospora yang akan tumbuh menjadi makrosporotalium dengan arkegonium.
  • Mikrosporangium menghasilkan mikrospora yang tumbuh menjadi mikrosporotalium dengan anteridium.
  • Spora terdiri dari perisporium dengan bentuk susunan yang aneh.

Hydropterides memiliki 2 suku, yaitu:

1. Suku Salviniaceae
  • Mengapung bebas pada permukaan air.
  • Percabangan sedikit.
  • Daun berkarang.
Pada tiap buku terdapat 3 daun yang terdiri dari 2 di sebelah atas dan berhadapan berfungsi sebagai alat pengapung, yang 3 lainnya terdapat di dalam air terbagi-bagi yang merupakan badan-badan yang bentuk dan fungsinya menyerupai akar-akar.

Sporangium terkumpul pada pangkal daun yang berada dalam air, memiliki 1 sorus yang berdinding homolog dengan indusium.

Sporokarpium hanya mengandung mikro atau makrospotangium.

Mikrosporangium bulat, tangkai panjang, berisi 64 mikrospora, dibungkus oleh substansi yang berasal dari periplasmodium, mikrospora yang berkecambah merupakan suatu mikroprotalium berbentuk buluh pendek, punya dua anteriudium. Protalium berkembang dalam sporangium, dinding tidak terbuka dan dapat ditembus oleh mikroprotalium, sehingga spermatozoid bergerak bebas.

Makrosporangium lebih besar, bertangkai pendek, dari 32 sel tetrade hanya 1 yang menjadi makrospora sempurna, makrospora mengandung butir-butir zat putih telur, tetestetes minyak dan butir-butir amilum, pada ujungnya terdapat inti plasma yang lebih kental, dinding makrospora berwarna pirang, tebal, punya selubuing perisporium.

Salviniaceae terdiri atas dua marga (Genus) yaitu:

a). Salvinia disebut paku air yang mengapung.
Penyebaran di Eropa, Asia, Afrika, Amerika Selatan.

Contoh: 
Salvinia natans
Salvinia minima
Salvinia molesta
Salvinia cucullata

b). Azolla
  • Umumnya terdapat di daerah tropika.
  • Bentuk kecil, lunak, bercabang-cabang.
  • Terapung pada permukaan air
  • Daun di sebelah atas berseling, tersusun dalam dua baris, dan terbelah dua, terapung dan berguna untuk asimilasi.
  • Memiliki Anabaena (termasuk dalam Cyanophyceae) yang berfungsi untuk mengasimilasi N2 dari udara. Hubungan Anabaena dan Azolla analog dengan hubungan Leguminosae dan Rhizobium.
  • Memiliki akar pada sisi bawah.
  • Ada daun yang tenggelam sebagai penyerapan air.
  • Ada taju-taju daun yang tenggelam yang berubah menjadi sporokarpium.
  • Sporokarpium mengandung satu sorus yang hanya berisi mikro atau makrosporangiumsaja.
  • Punya usaha untuk menjamin terjadinya pembuahan.
  • Memiliki masula (gumpalan yang dapat berenang) yang ada kaitnya (glokidium) dan periplasmodium. Glikodium berfungsi untuk mengait pada makrospora.

Contoh: Azol la pinnata
Sering menutupi sawah-sawah di Asia dan Indonesia.
Azolla caroliniana.

2. Suku Marsiliaceae

Ciri-cirinya:
  • Hidup di paya-paya atau air dangkal.
  • Berakar dalam tanah.
  • Jarang berupa tumbuhan darat sejati.
  • Berbentuk umbi jika hidup di darat.
  • Batang berupa rimpang yang merayap, ke atas membentuk daun-daun, ke bawah membentuk akar.
  • Daun pada jenis tertentu bersifat polimorf.
  • Helaian daun berjumlah 4 atau 2, daun muda menggulung.
Sporangium pada pangkal tangkai daun, ada yang bertangkai dan tidak bertangkai, bentuk ginjal dengan dinding yang kuat dan terkandung makro dan mikrosporangium.

Berdasarkan sifat sporokarpiumnya, Marsiliaceae dibedakan dalam beberapa marga, antara lain:

a). Marsilea

Ciri-cirinya:
  • Batang merayap.
  • Daun bertangkai panjang dengan helaian berbelah 4.
  • Memiliki sporokarpium berbentuk ginjal pada atas pangkal tangkai daun.
  • Di dalam sporokarpium terdapat sorus yang terdiri indusium dan mikro dan makrosporangium.
  • Sporokarpium yang masuk pecah dengan 2 katup. Contoh: Marsilea crenata
b). Pilularia

Ciri-cirinya:
  • Tiap sporokarpium mempunyai 2 – 4 sorus.
  • Daun berbentuk ginjal tanpa helaian daun dengan satu sporokarpium pada pangkalnya.
Contoh: Pilularia globulifera.

c). Regnellidium
Ciri-cirinya:
  • Mikrosporangium dengan 64 mikrospora.
  • Makrosporangium dengan 1 makrospora.
  • Daun berbelah dua. Contoh: Regnellidium diphyllum.
Penggolongan Hydropterides sebagai suatu anak kelas tersendiri kebenarannya banyak diragukan. Ada yang beranggapan Hydropterides hanya merupakan cabang Leptosporangiatae yang heterospor, yang karena adanya penyesuaian terhadap hidup di air kemudian terpisah perkembangannya.

Dari semua warga Filicinae, Eusporangeatae telah muncul pada zaman Devon akhir, Leptosporangiatae baru dalam zaman Karbon, dan Hydroptorides dalam Trias. Dalam zaman purba Eusporangiatae lebih banyak terdapat dari pada Leptosporangatae, keadaan sekarang adalah sebaliknya.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Anak Kelas Hydropterides (Paku Air)"

Post a Comment

Terima kasih telah berkungjung, Silahkan Tinggalkan Komentar