Fokus Pembahasan dalam Ekonomi Makro - Perhatian utama dari ilmu ekonomi makro ada tiga, yaitu inflasi, pertumbuhan output, dan pengangguran. Seorang pembuat kebijakan pemerintah pasti menginginkan inflasi rendah, pertumbuhan output tinggi, dan pengangguran rendah. Tapi dalam perekonomian makro tidak semua dapat berjalan baik. Bila kita memperbaiki satu sisi maka kita akan memperburuk sisi yang lain. Sehingga dalam perekonomian makro penuh dengan saling meniadakan (trade-off).
Inflasi
Inflasi merupakan kenaikan harga secara keseluruhan. Sejak lama, pengurangan inflasi merupakan tujuan dari kebijakan pemerintah. Inflasi sendiri ada tiga macam, yaitu creeping inflation, galloping inflation, dan hyper inflation. Creeping inflation merupakan inflasi yang sifatnya rendah ataupun ringan berkisar 0-10%. Galloping inflation merupakan inflasi yang sifatnya sedang atau diambang batas, bila tidak diatasi akan menciptakan ketidakstabilan ekonomi. Sedangkan inflasi yang paling ditakuti adalah hyper inflation, dimana inflasi ini sifatnya sudah tidak dapat dikendalikan karena melambungnya harga-harga dan rendahnya daya beli masyarakat.
Kebanyakan orang tidak sadar tentang kehidupan di bawah infl\asi yang sangat tinggi. Di beberapa negara di dunia masyarakatnya sudah terbiasa dengan kenaikan harga tiap hari, tiap jam, bahkan tiap menit sekalipun. Salah satu negara yang mengalami hyper inflation adalah Bolivia. Pada tahun 1984 dan 1985, harga satu butir telur meningkat dari 3.000 peso menjadi 10.000 peso dalam waktu seminggu saja. Dan pada tahun 1985, tiga botol aspirin dijual dengan harga yang serupa dengan sebuah mobil mewah pada tahun 1982. Dengan adanya harga-harga yang meroket dengan cepat itu, tingkat inflasi di Bolivia mendekati 2.000% per tahun, maka perekonomian dan organisasi secara keseluruhan di negara tersebut akan hancur.
Pertumbuhan Output
Perekonomian mengalami pertumbuhan tidaklah mendatar pada tingkat tertentu sepanjang waktu, melainkan mengalami kecenderungan bergelombang naik turun pada kinerja jangka pendek. Kecenderungan gelombang naik turun pada kinerja jangka pendek tersebut secara teknis disebut daur (siklus) bisnis.
Kinerja perekonomian memiliki ukuran utama yaitu output agregat, jumlah total barang dan jasa yang diproduksi dalam perekonomian selama satu periode tertentu. Bila output agregat mengalami penurunan, maka barang dan jasa akan berkurang sehingga standar hidup rata-rata menurun. Periode menurunnya output agregat disebut resesi. Biasanya suatu kondisi dinyatakan mengalami resesi apabila terjadi penurunan output agregat selama dua triwulan berturut-turut.
Dengan mengetahui penyebab dan meramalkan siklus bisnisnya, maka ilmu ekonomi makro dapat digunakan sebagai upaya untuk mengemukakan mengapa perekonomian berfluktuasi begitu dahsyat dan mengapa terkadang fluktuasi timbul bukan karena kekuatan sederhana dari penawaran dan permintaan?
Ukuran tingkat pertumbuhan output selama periode panjang dan anggaplah lebih panjang daripada siklus bisnis yang biasa menjadi perhatian para ahli ekonomi makro dan pembuat kebijakan pemerintah. Karena jika tingkat pertumbuhan output lebih besar daripada tingkat pertumbuhan penduduk, ada peningkatan barang dan jasa yang diproduksi tiap orang, sehingga secara rata-rata orang menjadi lebih makmur. Oleh karena itu, pembuat kebijakan tidak hanya tertarik dengan fluktuasi pada output yang mulus selama ada di siklus bisnis melainkan juga pada kebijakan yang mungkin menaikkan tingkat pertumbuhan jangka panjang.
Sedangkan penawaran dan permintaan dalam ilmu ekonomi makro tidak berbeda terlalu jauh dengan ilmu ekonomi mikro yang membedakannya hanya lingkup yang dipelajari. Dalam mikro yang dianalisis adalah rumah tangga dan perusahaan sedangkan dalam makro secara keseluruhan baik permintaan maupun penawaran serta tidak semudah permintaan, penawaran, dan keseimbangan di mikro. Permintaan dan penawaran di makro disebut permintaan agregat dan penawaran agregat. Permintaan agregat adalah permintaan total akan barang dan jasa dan penawaran agregat adalah penawaran total barang dan jasa.
Pengangguran
Pengangguran merupakan masalah yang sering kita dengar dalam beberapa berita dan kita baca di surat kabar yang selalu disiarkan tiap bulannya. Tingkat pengangguran merupakan persentase angkatan kerja yang tidak mendapatkan pekerjaan.
Para ahli ekonomi makro selalu berminat terhadap tingkat pengangguran yang naik atau turun pada periode tertentu, tapi mereka juga berusaha menjawab mengapa selalu ada pengangguran dan jangan berharap tingkat pengangguran nol. Karena kapan saja ada beberapa perusahaan dapat bangkrut disebabkan bersaing dengan rivalnya, manajemen yang kurang baik, atau bernasib buruk. Dari perusahaan yang bangkrut tersebut, para karyawannya umumnya susah mendapatkan pekerjaan yang baru, dan sementara mereka mencari pekerjaan, mereka menjadi pengangguran.
Bila menggunakan analisis penawaran dan permintaan, kita akan mengharapkan kondisi berubah untuk menanggapi adanya pekerja yang menganggur tersebut. Dalam ilmu ekonomi mikro maka tanggapan atas berlebihnya penawaran tenaga kerja adalah dengan menurunkan upah sehingga keseimbangan akan tercapai lagi. Sedangkan adanya pengangguran tampaknya mengimplikasikan bahwa pasar tenaga kerja agregat tidak berada dalam keseimbangan.
0 Response to "Fokus Pembahasan dalam Ekonomi Makro"
Post a Comment
Terima kasih telah berkungjung, Silahkan Tinggalkan Komentar